Cinta Yang Telah Musnah
Ada seorang gadis kampung yang lumayan
cantik, anehnya setiap kali bertemu saya dia selalu tersenyum malu dan saya pun membalasnya menjadi pertanyaan yang
sangat besar bagi diri saya, kenapa dia selalu tersenyum setiap kali bertemu
saya ? dan apakah dia tertarik kepada saya ?, pertanyaan itu terus muncul
setiap hari bahkan setiap saat di fikiran saya. Waktu saya kumpul dengan
teman-teman di tempat tongkrongan biasa tiba-tiba dia lewat dan apa yang
terjadi ? seperti yang kemarin-kemarin biasanya dia selalu tersenyum saat
menatap saya dan tatapan matanya itu tajam sekali berbeda dengan wanita lain
yang menatap saya dan tak lama kemudian salah satu teman yang namanya rizki
berkata “kenapa kamu saling tatap-tatapan dengan dia, senyum-senyum lagi
jangan-jangan kamu suka ya sama dia ?” saya pun menjawab “ memang kenapa ? kamu
keberatan kalau aku suka sama dia ?” rizki membalas perkataan saya lagi “bukan
begitu bro aku kan hanya nanya bro, kalau memang kamu suka sama dia aku punya
nomernya bro?” “ya sudah mana nomernya aku minta” ujarku, “ni nomernya tapi
ingat jangan di kasih sama siapa-siapa” kata rizki. “Ya bro siap” balasku
perkataan rizki.
Setelah saya punya nomernya langsung
menelpon Fitri (gadis kampung tersebut) dan syukur Alhamdulillah ternyata di angkat, “Halo...
Assalamu’akum, ini siapa ?” ucap Fitri. Saya pun menjawab “Wa’alaikumussalam,
ini aku Yanto, kamu fitri kan”, “ ya aku fitri” kata dia dan keadaan seketika
berubah menjadi hening setelah menjawab dia adalah fitri. Aku bertanya lagi “
kamu lagi apa ?” dia menjawab “aku lagi mau tidur ni” saya pun mencoba
memberikan sedikit perhatian kepada dia dengan berkata “ ya sudah sana tidur
jangan lupa baca do’a dulu ya sebelum tidur , selamat tidur...
Assalamu’alaikum, “ ya .... Wa’alaikumussalam” kata dia.
Pada hari-hari berikutnya ketika saya
menelpon dia kedengarannya sangat senang sekali dengan perkataan yang sangat...
sangat .... lembut dan sok perhatian sama saya. “kenapa ya dia sangat perhatian
sama aku?, apakah dia juga sama aku ?” pikirku dalam hati. Hari demi hari,
minggu demi minggu kami lewati dengan bercanda bersama, rasa saling perhatian meskipun
lewat telepon , “mungkin ini yang disebut CINTA? ..ah entahlah aku tak
tahu..... dari pada ini menjadi tanda tanya dalam diri aku lebih baik aku ajak
dia ketemuan ah” ujarku dalam hati. Aku langsung nelpon dia dan kabar baiknya
ternyata dia mau ketemuan sama aku, “yes yes yes aku berhasil” kata aku dengan
nada yang teriak-teriak. Aku langsung meluncur ke tempat yang telah kita
sepakati bersama yaitu di Tempat A ....
Sesampainya di tempat A aku melihat
dia sudah ada disana dan aku sapa dia “hy...udah lama yah nunggu aku?” ,“gak
ko’ baru sampai “ jawabnya, aku nanya lagi “kemana orangnya disini ko’ sepi?”
jawabnya singkat “ gak tahu” karena kelihatannya dia salah tingkah dekat dengan
aku dengan sengaja duduklah aku di sampingnya dan aku memulai percakapan lagi
dengan berkata “ kamu tahu gak kenapa bunga ini mekar dan indah?” “gak tahu...
emang kenapa?” ujarnya. aku menjawab dengan nada merayu “karena bunga ini mau
menghiasi hadirmu disini” jawabnya
dengan rasa tersipu malu “ah kamu bisa ajah”, “aku boleh nanya gak ?” aku
bertanya dengan nada penuh perasaan . dia menjawab “gak punya.... memang kenapa
? aku pun mencoba mengungkapkan isi hatiku kepada dia dengan berkata “ gak pa2
tapi asal kamu tahu aku sejak pertama kali bertemu dengan kamu menyukaimu dan
setelah kenal denganmu bertambah rasa suka padamu namun engkau percaya atau
tidak yang terpenting sudah mengatakannya kepamu” dia hanya menjawab singkat “ ya aku percaya ....
dan aku juga punya rasa yang sama denganmu”. Aku sesegera mungkin memegang
tangannya dan mengajak dia untuk pacaran
dengan saya ternyata dia mau menjadi
pacar aku setelah dia resmi jadi pacar aku dan langsung ngajak pulang “pulang
yuk” katanya, “ayo” kataku. Kita pun pulang ke rumah masing-masing.
Lima hari setelah resmi kita jadian
aku dengar kabar bahwa hpnya dia rusak dan kita tidak bisa berhubungan lagi
dengan dia, bulan puasa pun telah tiba seperti yang saya tahu bulan puasa
adalah bulan yang suci dan tidak boleh ada noda di dalamnya dari hal itulah aku minta putus sama dia ada
alasan lain sih yaitu tidak direstui orang tua.
Setelah beberapa tahun lamanya kita
berpisah dan pada bulan lalu dia resmi menjadi milik orang lain alias Menikah
dengan tunangannya dari peristiwa tersebut cintaku telah musnah sepenuhnya
kepada dia.

ahsan anta
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete